Berkaitandengan berbakti kepada kedua orang tua kita, orang tua kita itu adalah tiket surga yang paling dekat sama kita, yang paling murah, yang paling mudah. Pin on teks pidato berbakti kepada orang tua from id.pinterest.com. Diterbitkan friday, november 11, 2016. Pidato bahasa indonesia tentang berbakti kepada orang tua.
DemikianlahAllah memerintahkan kepada kita agar selalu berbakti kepada kedua orang tua kita. Lebih dari 40 minggu ibu kita membawa kita dalam kandungan beliau, berjalan terasa berat, tidur tak nyaman, sekujur tubuh sering terasa sakit karena menahan nyeri. Namun semua dilalui dengan penuh keikhlasan. "Dan Kami telah mengamanatkan kepada
Tulisantentang "Berbakti Kepada Orang Tua dan Mertua" ini adalah catatan faedah dari tanya jawab singkat yang dibawakan oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA. Hafidzahullahu Ta'ala. Berbakti Kepada Orang Tua dan Mertua Pertanyaan : Samakah pahalanya kita berbakti kepada kedua orang tua dan mertua? Jawaban : Tidak sama. Mertua itu bukan orang tua kandung kita. []
1 Amalan yang Paling Utama. Berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu amalan yang paling utama, yang sudah barang tentu kita akan mendapatkan pahala dari apa yang kita lakukan tersebut. Dalil dari keutamaan ini adalah Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam fatul baari, dari Sahabat sahabat Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas
Jawaban Kami akan menjawabnya melalui point-point berikut ini: 1. Tinggal dirumah orang tua suami (mertua) terlebih jika suami belum mampu untuk memberi tempat tinggal untuk istri dalam pandangan Islam boleh-boleh saja dan tidak ada larangan. Istri sepatutnya taat dan patuh kepada suami dalam kebaikan selama sang suami belum memerintahkan
HukumBirrul Walidain. Para Ulama' Islam sepakat bahwa hukum berbuat baik (berbakti) pada kedua orang tua hukumnya adalah wajib, hanya saja mereka berselisih tentang ibarat-ibarat (contoh pengamalan) nya. Berkata Ibnu Hazm, mudah-mudahan Allah merahmatinya. "Birul Walidain adalah fardhu (wajib bagi masing-masing individu).
Untukitu berbakti kepada orang tua merupakan suatu cara yang harus dilakukan. Peserta didik saling mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru baik dari buku siswa pendidikan agama islam kelas VIII yang di sediakan oleh pihak sekolah, maupun sumber lain seperti internet
BukuBirrul Walidain - Berbakti kepada Kedua Orang Tua ini mengupas aspek penting tentang apa yang perlu diketahui anak agar dapat berbakti kepada kedua orang tua, antara lain pengertian birrul walidain, menjawab pertanyaan tentang hukum birrul walidain, serta kedudukannya dalam Islam. Dalam sebuah kisah, seorang pria minta izin kepada
Sebagaiseorang anak tentunya kita sering memikirkan pertanyaan seperti itu. Berbakti kepada kedua orang tua menjadi sebuah bukti bahwa seorang anak ingin berterimakasih kepada kedua orang tuanya. Berbakti kepada kedua orang tua terdapat dalam ajaran agama Islam atau sering disebut sebagai birrul walidain.
Makapertanyaan selanjutnya, bagaimana cara berbakti kepada orang tua? Berikut ini beberapa adab yang baik dan akhlak yang mulia kepada orang tua: 1. Berkata-kata dengan sopan dan penuh kelembutan, dan jauhi perkataan yang menyakiti hati mereka. Allah Ta'ala berfirman:
b9gR2X. Pertanyaan Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuhPa Ustadz yang diridhoi Allah… Nama saya dilahirkan 30 tahun yang lalu dari orang tua yang sangat sibuk sehingga sampai mereka menitipkan saya ke Tante sejak usia 8 bulan hingga lulus heran meski keadaan perekonomian orang tua mampu tapi tidak pernah memberikan uang untuk biaya sekolah,bahkan waktu saya akan study tour dan minta uang saku,mereka tidak memberikan sepeserpun. Yang lebih membuat saya sedih menurut cerita nenek,sewaktu kecil, saya hampir dibuang di pantai Ancol Jakarta timur. Astaghfirullah. Berbeda dengan tante saya yang memberikan kasih sayang melebihi anak-anak kandungnya,meski bukan berupa materi karena tante saya bukan keluarga yang berada. Diawal tahun 1990-an orangtua kandungku ditimpa musibah meskipun itu akibat ulahnya sendiri yaitu dipenjara gara-gara korupsi walau hanya 10 juta rupiah. Semenjak ayah dipenjara ibu saya malah bersenang senang dengan peninggalan harta ayah saya bahkan yang menebus ayah adalah keluarga dari pihak pada akhirnya ayah saya keluar dari penjara dan dalam waktu kurang dari 1 tahun ayah saya menikah lagi dengan orang ayah saya yang membuat perpecahan di keluarga adalah akui sampai detik ini ibu kandung saya selalu tidak bisa berbicara jujur bahkan menjadi provokator kalau ada sesuatu yang sekiranya bisa memecah belah hal yang kecil bisa menjadi sendiri pernah mengujinya dan ternyata benar. Saya bingung kenapa ibu kandung saya yang seharusnya saya banggakan malah menjadi penghancur keluarga besar saya. Jujur sampai saat ini saya masih belum mengerti harus bagaimana cara berbakti kepada orangtua. Saya yakin salah satu faktor penyebab kematian adik saya yang sangat saya cintai adalah peran mereka yang selalu membebankan semua hidupnya kepada adik ayah saya sudah mulai menjadi "pemuja" syetan dengan bertapa ke tempat-tempat kata keluarga saya berantakan. Pa Ustadz bagaimanakah cara saya menyadarkan orangtua?. Saya sekarang hanya bisa berserah diri dan berbuat yang terbaik menurut saya untuk berbakti kepada orangtua. Adakah cara yang lebih baik untuk bisa berbakti,karena ada pepatah "surga di bawah telapak kaki ibu". Namun benarkah ibu seperti ibu kandung saya juga terletak surga di telapak kakinya?Semoga saya dijauhkan dari anak-anak yang durhaka kepada orangtua ya Allah…. Semoga pa ustadz bisa memberikan pencerahan kepada sayaTerima kasih atas sharingnya semoga pak Ustadz slalu diberkati AllahAndreJawaban Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuhSemoga Allah SWT merahmati kita jelas berbuat baik pada kedua orangtua adalah kewajiban dan amal yang mulia. Aturannya tetaplah berbuat baik meskipun orangtuamu memerintahkan keburukan padamu. Maka jangan turuti perintah buruknya dan tetaplah berbuat baik padanya. Jika engkau dapati orang tuamu berbuat salah maka ingatkanlah dengan lemah lembut dan tetap berbuat baiklah. Itulah ketaatanmu pada tetaplah berbuat baik dengan terus memberikan masukan-masukan baik untuk cara yang baik untuk mengingatkan kedua orang tua, tentu kasus ayah sdr perlu mendapatkan perhatian lebih seriusUstadz Muchsinin Fauzi, LCPertanyaan [email protected]
Pertanyaan Assalamu’alaikum, Ustadz yang dirahmati Allah. Saya memiliki seorang sahabat yang menceritakan pengalaman pahit pribadinya kepada saya. Sahabat saya ini memiliki hubungan yang sangat buruk dengan bapak kandungnya, bapaknya kerap berlaku kasar padanya dan ibunya sehingga menanamkan sifat dendam yang sangat mengakar di dalam diri sahabat saya ini, meski demikian ia sangat sayang pada ibunya dan rasa inilah yang menyebabkan ia masih bisa menganggap bapaknya. Saat ia masih kecil, kakeknya dari bapak tinggal bersama mereka dan sahabat saya ini merasa keberadaan kakeknya menjadi salah satu penyebab kekasaran bapaknya. Sampai pada suatu ketika saat kakeknya menghadapi masa tua dengan sakit-sakitan, bahkan sampai-sampai hanya bisa terkulai/tergeletak di ranjang dia dan ibunya merasa bahwa kondisi kakeknya itu merupakan adzab dunia dari Allah. Meski menyadari bahwa kakeknya sedang “diadzab” oleh Allah, kebenciannya pada bapaknya dan juga keluarga bapaknya yang sangat besar mendorongnya untuk membalas dendam. Dalam kondisi kakeknya yang sakit parah itu dia justru menggunakannya sebagai ajang balas dendam dengan melakukan tindakan fisik yang sama seperti yang kerap dilakukan bapaknya kepadanya. Sampai akhirnya kakeknya itu kemudian meninggal dunia… Kini, ia benar-benar menyesali semua perbuatannya itu. Ia ingin meminta maaf tapi tidak tahu harus berbuat apa. Dan dosa itu benar-benar menghantui hidupnya. Ia tidak pernah bercerita kepada seseorangpun sebelumnya, termasuk kepada kedua orang tuanya karena ia takut ibunya shock berat jika tahu sedangkan bapaknya pasti marah besar, mengamuk, bahkan… naudzubillah… saya pun takut untuk membayangkannya. Demikian cerita dari sahabat saya, besar sekali harapan saya ustadz berkenan memberikan solusi, apa yang harus dilakukan sahabat saya. Sungguh, saya sangat tidak tega melihat hidupnya dihantui perasaan bersalah seumur hidupnya. Jazakallah Khairan Katsira. Wassalamu’alaikum. Jawaban Ustadz Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan seluruh orang yang mengamalkan sunnahnya hingga hari kiamat. Langsung saja, saya dapat mengerti permasalahan yang dihadapi oleh kawan akhi Ahmad Rafi’e, dan betapa berat dan tertekannya perasaan akhi kita ini. Akan tetapi, apapun yang terjadi, yang jelas kejadian itu telah berlalu dan bagaikan dalam pepatah Nasi telah menjadi bubur. Tapi saya sedikit lega ketika mengetahui bahwa kejadian ini terjadi ketika akhuna yang memiliki pengalaman ini masih kecil, dan semoga saja belum baligh. Yang dapat dilakukan oleh akhuna ini adalah bertaubat dan menyesali perbuatannya tersebut. Dengan cara inilah dosa perbuatannya bila ia ketika melakukan kesalahan itu telah baligh dapat dihapuskan. “Seorang yang bertaubat dari dosa, bagaikan orang yang tidak pernah berbuat dosa.” Ibnu Majah, At Thabrani dan dihasankan oleh Al Albani Untuk semakin meyakinkan dan menenangkan hati antum, baca dan renungkanlah ayat 68-70 Surat Al Furqan. Akhuna, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada antum Setelah Allah menyebutkan dalam Al Qur’an surat Al Furqan ayat 68 bahwa orang yang berbuat kesyirikan, membunuh jiwa yang diharamkan, dan berzina, akan mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatannya, yaitu dilipat gandakan atasnya azab, dan ia akan kekal di neraka, Allah berfirman “Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan beramal saleh, maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Al Furqan 70 Saya yakin dosa atau kesalahan yang pernah antum lakukan lebih ringan bila dibanding dengan kesalahan dan dosa yang disebutkan dalam ayat 68 surat Al Furqan, sehingga bila antum benar-benar bertaubat, saya yakin Allah akan mengampuni dosa antum, dan menggantikannya dengan kebajikan. Akhi, bila Allah ta’ala mengampuni dosa Umar bin Khatthab, Khalid bin Walid, Abu Sufyan, yang dahulunya berbuat syirik, dan menentang Nabi shalallahu alaihi wa sallam, karena mereka bertaubat, yaitu dengan masuk islam, dan meninggalkan seluruh perbuatannya tersebut, maka percayalah bahwa bila antum benar-benar bertaubat, Allah pasti menerima taubat antum dan menggantikannya dengan kebajikan. Dan mungkin sebagai salah satu bentuk taubat antum adalah dengan banyak-banyak mendoakan kakek antum tersebut, semoga Allah menghapuskan dosa-dosanya, dan meninggikan derajatnya di sisi Allah. Kemudian, hendaknya antum berbakti kepada kedua orang tua antum walaupun ayah antum berbuat tidak baik kepada antum, tetaplah bersabar, berupaya sekuat tenaga untuk berbakti kepada keduanya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan kepada kita semua taufik dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat berbakti kepada orang tua kita. Wallahu a’lam bishshowab. *** Penanya Ahmad Raf’ie Dijawab Oleh Ustadz Muahmmad Arifin Badri Sumber 🔍 Hukum Aqiqah Diri Sendiri, Cara Sholat Taubat Nasuha Zina, Hukum Seorang Ibu Menyakiti Hati Anak, Tata Cara Sholat Istiqarah, Doa Akhir Tahun Dan Awal Tahun Hijriah, Kenapa Sholat Dzuhur Tidak Bersuara KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28
Kumpulan Soal Pilihan Ganda Materi Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua1. Sebagai seseorang mukmin hendaknya memperhatikan setiap perbuatannya meskipun hal-hal yang dianggap sepele karena...a. Semua perbuatan sama saja dihadapan Allahb. Hanya amal yang besar yang akan diberi balasan Allahc. Hanya amalan tertentu yang akan mendapat imbalan Allahd. Setiap amal perbuatan akan mendapatkan balasannyaJawaband. Setiap amal perbuatan akan mendapatkan balasannya2. Apabila kedua orang tua belum mampu memenuhi semua kebutuhan kita dengan layak, maka sikap kita yang benar adalah...a. Memarahi orang tuab. Bersabar atas keadaan orang tuac. Kecewa dengan orang tuad. Memaksa orang tua dengan cara apapunJawabanb. Bersabar atas keadaan orang tua3. Bagi seorang anak, orang yang harus ia utamakan untuk mendapatkan kebaikan dirinya adalah...a. Ibub. Temanc. Ayahd. PamanJawabana. Ibu4. Sikap yang benar ketika orang tua memiliki akidah yang berbeda dengan kita adalah...a. Tidak perlu mengormatinyab. Tidak di anggap sebagai orang tuanyac. Tetap berbuat baik kepada merekad. Memutuskan hubungan kekeluargaanJawabanc. Tetap berbuat baik kepada mereka5. Sikap yang mencerminkan pengalaman dari firman Allah Surah Luqman 13-17 adalah...a. Berdo'a kepada selain Allahb. Melaksanakan solat dan bersabarc. Malu ketika orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhannyad. Mematuhi semua perintah orang tua meskipun bertentangan dengan perintah AllahJawabanb. Melaksanakan solat dan bersabar6. Dalam hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim pahala berbakti kepada orang tua dapat disamakan dengan...a. Berjihadb. Ibadah hajic. Berkurband. ShalatJawabana. Berjihad7. Allah melarang kita untuk mengatakan "ah" kepada orang tua. Berikut ini perbuatan yang serupa dengan mengucapkan "ah" kecuali...a. Memukulb. Merawatc. Menyakitid. MengejekJawabanb. Merawat8. Salah satu upaya untuk menjaga nama baik orang tua adalah...a. Melakukan perbuatan sekehendak hati sendirib. Membangga-banggakan orang tua dihadapan teman-temanc. Tidak mencela orang tua orang laind. Selalu menuruti permintaan orang tua yang baik maupun burukJawabanc. Tidak mencela orang tua orang lain